Langkah Sukanto Tanoto Dalam Membangun Industri Kehutanan Berkelanjutan di Indonesia


Medan pada tahun 1949 yaitu tempat dan tahun lahir Sukanto Tanoto. Ia mengawali perjalanan bisnis ketika harus mengambil alih tanggung jawab dalam bisnis suku cadang milik keluarganya karena ayahnya yang sakit. Sukanto Tanoto yang tekun dan gigih, secara perlahan mulai mampu mendiversikan bisnisnya dengan mendapatkan kontrak untuk membangun jaringan pipa perusahaan minyak dan gas nasional, Pertamina. Sukanto Tanoto memperluas usahanya dengan memanfaatkan keuntungan yang didapatkan dari kenaikan harga saat terjadi krisis minyak pada tahun 1979.

Sukanto Tanoto merupakan seorang pionir yang pemberani dan seorang visioner yang berpandangan jauh ke depan. Ia membangun kelompok usaha yang awalnya bernama Raja Garuda Mas dan saat ini berubah menjadi Royal Golden Eagle (RGE). Royal Golden Eagle telah memiliki aset yang mendekati 100 juta dolar Amerika. Keberanian serta ketajaman yang menuntun Sukanto Tanoto masuk bisnis kelapa sawit, lalu membawanya masuk dan memulai usahanya di sektor pulp dan paper. Pada tahun 1993, Sukanto Tanoto memulai pembangunan pabrik dan perkebunan di Kerinci, Riau. Produksi komersial bubur kertas di mulai tahun 1995 yang diikuti produksi kertas secara komersial pada tahun 1998.

Investasi di industri pulp dan kertas serta di perkebunan sangat diperjuangkan keras untuk tetap ada. Tanpa dana, sumber daya, dan tenaga kerja yang cukup, semua usaha sebelumnya akan sia-sia. Sukanto Tanoto sangat percaya bahwa investasi jangka panjang ini merupakan sebuah bisnis berkelanjutan karena menggunakan sumber daya alam terbarukan. April grup telah sukses membangun sebuah perusahaan kertas dan pulp di Indonesia, dan memandang sumber daya hutan sebagai suatu hal yang harus dilindungi dan dijaga keberlanjutannya dengan menanam 200 juta bibit setiap tahun. Perlindungan lingkungan tidaklah menjadi beban perusahaan, tetapi justru menjadi sumber daya alam yang kaya bagi perusahaan sepanjang hal itu dilakukan dengan perilaku yang baik dan komprehentif.

Agar bisnisnya berkelanjutan, Sukanto Tanoto menggunakan prinsip bisnis 5C yaitu kependekan dari Good for Community, Good for Country, Good for Climate, Good for Costumer, dan Good for Company. Prinsip ini adalah basis panduan operasi semua perusahaan di bawah grup Royal Golden Eagle. April grup menghasilkan listrik melalui produksi limbahnya dan menyuplai ribuan penduduk secara gratis di tempat Kerinci. Perusahaan juga menyediakan air bersih untuk penduduk, membantu dan mendukung petani lokal untuk memulai bisnis mereka sendiri serta memperoleh pinjaman bank, dan mengajar mereka bagaimana menjalankan serta mengelola bisnis mereka. Sebuah rantai industri yang berjalinan dengan masyarakat lokal secara bertahap dikembangkan.

Royal Golden Eagle memiliki konsep “tanggung jawab sosial perusahaan” dalam operasi dan manajemen masing-masing. Mengambil langkah-lagkah yang bertanggung jawab dalam pengembangan lingkungan dan masyarakat untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan. Keluarga Tanoto mendirikan Tanoto Foundation untuk mengentaskan kemiskinan melalui inisiatif pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan pada tahun 1981. Itulah langkah Sukanto Tanoto dalam membangun industri kehutanan berkelanjutan di Indonesia.

Comments

Popular Posts